Muslih Aris Handayani, M.Si

SELAMAT DATANG

(WELLCOME)

PUSAT KAJIAN ILMU KOMUNIKASI


Home

KOMUNIKASI MASSA

KOMUNKASI BUDAYA

KOMUNIKASI POLITIK

JURNALISTIK

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PHOTOGRAFI

PRODUKSI DAN EDITING FILM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KOMUNIKASI KEDOKTERAN

KOMUNIKASI ORGANISASI




Muslih Aris Handayani, M.Si








 

 

 

Konseling Dalam Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan merupakan penggambaran hubungan antara bidan dengan kliennya dalam konteks pemberian bantuan dan pemenuhan kebutuhan klien. Bidan sebagai konselor menggunakan komunikasi mendalam yang dikenal dengan kegiatan konseling. Konseling kebidanan adalah pertolongan dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam, dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan, ataupun perubahan tingkah laku atau sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan.

Proses melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling pengertian yang bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui pengalaman terbaru, memandang kesulitan lebih objektif sehingga dapat menghadapi masalahnya dengan tidak terlalu cemas dan tegang.


Proses konseling kebidanan menggambarkan adanya kerja sama antara bidan selaku konselor dengan klien dalam mencari tahu tentang masalah yang dihadapi klien. Proses ini memerlukan keterbukaan dari klien dan bidan agar mencapai jalan keluar pemecahan masalah klien.

Manfaat konseling adalah meningkatkan kemampuan klien dalam mengenal masalah, merumuskan alternatif, memecahkan masalah, dan memiliki pengalaman dalam pemecahan masalah secara mandiri.

Setelah pelaksanaan pelayanan konseling oleh bidan diharapkan adanya kemandirian klien dalam : 1. Peningkatan kemampuan klien dalam upaya mengenal masalah, merumuskan alternatif pemecahan masalah, dan menilai hasil tindakan secara tepat dan cermat. 2. Klien memiliki pengalaman dalam menghadapi masalah dan melaksanakan pemecahan masalah kesehatan. 3. Klien memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi masalah kesehatan di kemudian hari. 4. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan. (Sumber : Christina Lia Uripini, Untung Sujianto, Tatik Indrawati)

Salam Administrator

Dr. Muslih Aris Handayani, M.Si, Communication Science, Padjajaran University, Bandung, West Java

Muslih Aris Handayani, M.Si

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Copy Right 2021: Dr. Muslih Aris Handayani, M.Si

Situs Ini Dengan Niat Baik Untuk Menyebarkan IlmuTerima kasih

Muslih Aris Handayani, M.Si