![]() |
SELAMAT DATANG(WELLCOME)PUSAT KAJIAN ILMU KOMUNIKASI |
Home KOMUNIKASI MASSA ![]() |
Kebudayaan: Sekilas Pemikiran Ada sebuah ruang dalam kebudayaan, yang dikemas dalam sebuah kemasan yang menarik, dapat berubah menjadi sebuah kebenaran, sebuah kepalsuan, yang ditampilkan lewat teknik penampakan dan pencintraan yang sempurna, dapat tampak sebagai keaslian, sebuah ilusi, yang dikonstruksi lewat kerumitan teknologi artifisial yang mencengangkan, dapat diterima sebagai sebuah realitas, sebuah kejahatan, yang dibungkus lewat rekayasa sosial yang berteknologi tinggi, dapat menjelma menjadi sebuah kemuliaan. Inilah sebuah dunia, yang di dalamnya kebenaran tumpang tindih dengan kedustaan dan kepalsuan, keaslian silang menyilang dengan kepalsuan, realitas bercampuraduk dengan ilusi, kejahatan melebur di dalam kemuliaan, sehingga di antara keduanya tiada pembatas Adorno, Benjamin, dan Kebudayaan Massa Salah seorang sosok penting dalam perdebatan mengenai peralihan dari modernisme menuju posmodernisme adalah Theodor Adorno, Tokoh penting dari Frankfurt School. Sumbangan penting Adorno dalam perdebatan adalah kritik frontalnya terhadap kebudayaan massa, yang dianggapnya produk dari penafsiran kapitalisme yang keliru terhadap semangat pencerahan. Dalam masyarakat Borjuis-Kapitalis disebabkan politik ekonomi merupakanfaktor yang dominan dan paling menentukan dalam diskursus sosial, dan komoditi merupakan komponen absolutnya, serta keuntungan merupakan terminal terakhir tujuan diskursifnya-kebudayaan dalam sistem tersebut menjadi tak lebih dari bayang-bayang dari komoditi dengan segala hukum-hukumnya. Kebudayaan Massa menurut Adorno merupakan produk nyata dari cara berpikir mekanistis, instrumental dan fasis dari pencerahan semua kapitalisme. Adorno menolak kebudayaan massa demi mempertahankan kemurnian pencerahan yang tercermin pada modernisme tinggi (high modernism). Penolakan inilah nantinya yang menghadapkan Adorno dengan pemikir Neo-Marxis lain terutama Walter Benjamin dan lebih jauh lagi dengan para pemikir posstrukturalisme dan posmodernisme. Pembelaan Adorno terhadap modernisme tinggi dan penolakannya terhadap kebudayaan massa atau kritik langsung terhadap posmodernisme merupakan dua sisi dari satu sisi mata uang yang sama. Definisi Adorno tentang modernisme tinggi dan perdebatannya dengan Walter Benjamin mengenai kebudayaan massa merupakan dua titik perangkat penting dalam upaya menelusuri keterputusan epistemologis dari modernisme menuju posmodernisme. Dikutip dari Yasraf Amir Piliang. Salam Administrator Dr. Muslih Aris Handayani, M.Si, Communication Science, Padjajaran University, Bandung, West Java > ![]()
|