Muslih Aris Handayani, M.Si

SELAMAT DATANG

(WELLCOME)

PUSAT KAJIAN ILMU KOMUNIKASI


Home

KOMUNIKASI MASSA

KOMUNKASI BUDAYA

KOMUNIKASI POLITIK

JURNALISTIK

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PHOTOGRAFI

PRODUKSI DAN EDITING FILM

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KOMUNIKASI KEDOKTERAN

KOMUNIKASI ORGANISASI












Muslih Aris Handayani, M.Si








 

 

 

Film Sebuah Pengantar

Film pada prinsipnya adalah bercerita pada orang lain lewat gambar dan suara. Hanya saja terdapat perbedaan mendasar antara film dan bercerita. Bercerita butuh media suara dan memberikan keleluasan khalayak untuk berimajinasi sesuai rekaan mereka dan tak butuh waktu lama. Dalam sebuah karya film kita bercerita dengan media bahasa gambar dan suara. Disadari atau tidak kita mendikte penonton untuk meyakini imajinasi film yang dikemas dalam bahasa filmis dan tentunya butuh waktu lama. Hanya saja yang terpenting dari kedua hal tersebut adalah metode atau cara penyampaian cerita harus lebih menarik dan menimbulkan interest khalayak untuk mengikuti hingga usai cerita.

Karena film media andalannya adalah gambar dan suara, maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio suara dan kualitas visual-gambar. Tak sedikit film yang mengalami kegagalan hanya karena kualitas gambar yang tak begitu baik, misalnya cahaya yang kurang memadai atau fokus kamera blur dan pengambilan gambar yang kurang terarah serta tidak didukung oleh kualitas suara yang kurang baik. Sebuah karya film terdiri dari integrasi jalinan cerita. Jalinan cerita terbentuk dari menyatunya peristiwa atau adegan (scene). Adegan terdiri dari beberapa sudut pengambilan gambar - shot. Dalam menggarap sebuah karya film harulah diupayakan sesempurna mungkin. Ada beberapa shot yang dilakukan pengulangan atau perbaikan shot untuk mendapatkan hasil yang paling baik, proses ini disebut TAKE.

Prinsip Penggunaan Bahasa Film

Komunikasi yang tercipta melalui media film hanya berjalan satu arah kepada khalayak penonton. Untuk menyampaikan amanat film, maka dibutuhkan media. Dalam bahasa film terdapat tiga unsur utama yang menjadi pijakan: gambar atau visual, Suara atau audio, dan keterbatasan waktu.

Gambar atau Visual

gambar dalam karya film berfungsi sebagai sarana utama. Oleh karena itu, menanamkan informasi terlebih dahulu harus mengandalkan kemampuan menyampaikan melalui media gambar ini. Gambar menjadi daya tarik tersendiri di luar alur cerita. Pemain yang bagus dapat mempertajam atau menarik perhatian penonton, di samping set, property, dan tata cahaya yang mempesona sebagai pendukung suasana (mood).

Suara atau Audio

Keberadaan suara dalam film berfungsi sebagai penunjang untuk memperkuat atau mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar. Hal ini karena sarana gambar saja belum mampu menjelaskan atau kurang efektif dan efisien, juga kurang realistis. Sound effek dan ilustrasi musik akan sangat berguna untuk menciptakan mood (suasana) kejiwaan, memperkuat informasi sekaligus mensuplay atau mempertegas informasi. Sumber: M Bayu Widagdo dan Winastwan Gora S.

Salam Administrator

Dr. Muslih Aris Handayani, M.Si, Communication Science, Padjajaran University, Bandung, West Java

Muslih Aris Handayani, M.Si

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Copy Right 2021: Dr. Muslih Aris Handayani, M.Si

Situs Ini Dengan Niat Baik Untuk Menyebarkan IlmuTerima Kasih

Muslih Aris Handayani, M.Si